BAGAIMANA MASA DEPAN ISLAM DIMASA MENDATANG?

Selasa, 27 Maret 2012

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN PENGAYAAN KOSAKATA SISWA KELAS V MI NEGERI II SUKABUMI

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN
PENGAYAAN KOSAKATA SISWA KELAS V MI NEGERI II SUKABUMI


PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Oleh
Saiful Zaman
(09330078)











JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS HUMANIORA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juni, 2011


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah.

Mata pelajaran bahasa arab merupakan salah satu mata pelajaran yang isinya mencangkup mata pelajaran membaca, menyimak, berbicara dan menulis.

Kenyataan yang ada dilapangan, mata pelajaran bahasa arab dewasa ini mutunya masihsangat rendah karena belum mencapai target yang diinginkan secara memadai. Hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru dan asing, selain itu methode yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal diseolah. Umtuk meningkatkan mutu pelajaran bahasa arab, banyak faktor yang haus dipertimbangkan, diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari sumber melalui saluran atau media tertentu kepenerima pesan atau siswa. Sedangkan methode yang digunakan disekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk dapat mepelajari sesuatu yang baru dan asing. Hal ini menyebabkan siswa secara mentalitas menganggap bahwa bahasa arab sebagai pelajran yang sukar sehingga siwa kurang bergairah dalam belajar, serta mudah lupa terhadap kosa kata yang telah dipelajari karena method ebalajar yang hanya terfokus pada buku pelajaran.

Untuk itu perlu diterapkan suatu cara alternatif guna mempelajari bahasa arab yang kondusif dengan suasana yang cenderung reakreatif sehingga mendorong siswa untuk mengembangakan potensi kreatifitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan media. Suparno (1998) mendefinisikan media sebagai suatu laat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Dengan penggunaan media ini diharapkan agar informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diterima dengan mudah. Oleh karena itu media menjadi sanagt penting dalam pengajaran bahasa, karena informasi yang dikomunikasikan lewat lambang verbal saja kemungkinan terserapnya amat kecil sebab Informasi yang demikian itu merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sanagt sulit difahami.

Salah satu media alternatif yang dapat digunakan dalam pengajran bahasa adalah media kartu (flash card) karena penggunaan media ini sangat mudah, praktis dan bisa dipelajari setiap saat. Media ini juga sanagt efektif untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dan sesuai dengan proses berbahasa yang diyakini merupakan proses ransanagn, tanggapan (stimulus respon). (suparno, 1988:20). Adapun efektifitas penggunaan dari methode ini tergantung pada reatifitas guru tersebut, maka kartu ini hanya sebagai hiasan dinding belaka.

Dengan pendekatan disiplin belajar “Learning Vocabs by cards Everyday” yaitu mempelajari kosa kata melalui kartu-kartu yang dilakukan setiap hari akan meningkatkan proses pemahaman siswa. Prroses ini akan lebih berhsil apabila ditunjang dengan sistem yang rekreatif. Tujuan dari methode ini merupakan sebuah pemenuhan dari penggunaan target bahasa secara komunikatif. Denagn melakukan method eini, para murid dibiasakan untuk membentuk kebiasaan baru dalam penggunaan bahasa arab tanpa adanya pengaruh-pengaruh dari bahasa asli merea.(Freeman,1986:43).

Untuk mepelajari dan memperkaya kosa akata bahasa arab, penggunaan media kartu sanagt mendukung karena siswa dapat mempelajari dan menghafal kosa kata sedikit demi sedikit secara rutin melalui kartu yang mudah dan penggunaannya yang praktis, dimana guru dapat secara langsung membawa media kedalam kelasdan menyajikannya tanpa terpaku pada buku teks yang ada. Media kartu (flash cards) dapat membantu guru dalam proses belajar bahasa arab khususnya tentang penguasaan dan pemahaman kosa kata. Pengembangan media kartu sebagai media instruksional pada mata pelajaran bahasa arab diharapkan dapat mamberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam peningkatan kemampuan siswa. Selain itu media kartu atau flash cards dapat digunakan dengan cara yang rekreatif, misalnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung, guru meberikan kesemapatan pada siswa untuk mengamati kartu yang ditunjukkan satu persatu dan kemudian bagi siswa yang bisa menjawab boleh langsung mengambil kartu-kartu tersebut. denagn sistim permainan ini, akan bisa menciptakan suasana yang menyenangkanbagi siswa dalam mempelajari kosa kata bahasa arab.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka pengembangan media kartu atau flash cards untuk meningkatkana penguasaan kosa kata bahasa arab siswa perlu dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Hasil pengembangan ini diharapkan bisa bermanfaat untuk menguji efektifitas penggunaan media terhadap peningkatan kemampuan berbahasa arab serta mengetahui minat siswa melalui methode alternatif dan variatif ini.


B. Rumusan Masalah
Dan sehubungan dengan fenomna diatas maka ada dua permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1. apakah penggunaan media kartu bisa meningkatkan kosa kata siswa ?
2. bagaimana penggunaan media kartu dapat meningkatkan kosa kata siswa ?


C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada dua permasalahan diatas maka penelitian ini bertujujuan untuk :
1. mengetahui apakah media kartu bisa meningkatkan kemmpuan kosa kata siswa atau tidak?
2. mengetahui cara kerja atau proses penggunaan media kartu yang efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kosa kata siswa .

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan konstribusi dalam upaya meningkatkan pembelajaran bahasa arab di MI Negeri II Sukabumi, khususnya pada kegiatan pembelajaran bahasa arab di kelas V, adapun secara detail kegunaan tersebut diantaranya:
1. Siswa
Dengan media kartu, siswa denagn mudah untuk menghafal kosa kata dalam bahasa arab beserta denagn penggunaannya dalam komunikasi sehari-hari.
2. Guru
Penggunaan media ini, akan dapat mepermudah para guru dalam mengajarkan bahasa arab khususnya utnuk para siswa yang masih menempuh pendidikan di SD/ MI atau yang sederajat .
3. Lembaga
Pengguanaan media ini, akan menjadi pijakan dasar utnuk lembaga/sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum bahasa arab yang lebih baik.







BAB II
KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Pengertian Media Pengajaran
Media berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti perantara. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual, , instruksional material atau sekarang ini media lebih dikenal denagn media pembelajaran atau media instruksional. Menurut Ibrahim (19 : 4) media adalah segalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media pengajaran menurut Hamalik (1989 : 23) adalah alat, method edan tehnik yang digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah.

Manfaat pengguanaan media didalam kelas sangatlah jelas. Media tidak hanya populer dan menarik pada kalanagan semua mumur utnuk meningkatakan minat dalam mempelajari bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses belajar mengajar. Dalam menggunakan media guru harus mempertimbangkan usia siswa yang akan disjar. Demikian juga tingkat intelektual, tingkat kemampuan berbahasa, dan latar belakang sosial budayanya. Isi materi pada media tersebut juga harus sesuai dan relevan denagn minat siswa (Yunus, 1981:1). Sadiman mjuga mengungkapkan bahwa penggunaan media perlu memperhatikan penempatannya agar dapat diamati dengan baik oleh seluruh siswa (1986:203)
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203) adalah antara lain:
1. menghemat waktu proses belajar mengajar
2. memudahkan pemahaman
3. menungkatkan perhatian siswa
4. mempertinggi daya ingat siswa
selain itu Supadi (1983 : 203) mengutip fungsi media dari ensiklopedia penelitian pendidikan sebagai berikut:
1. memperbesar perhatian siswa
2. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajara karena akan membuat pembelajaran menjadi mantap meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan mengurangi verbalisme
3. memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa
4. membantu tumbuhnya pengertian dan kemampuan berbahasa
5. memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta keragaman dalam belajar
media terbagi atas tiga macam, antara lain: audio, visual, audio-visual. Media kartu termasuk media visual seperti halnya media gambar dan materi-materi lain yang dapat dilihat. Media kartu termasuk salah satu media sederhana yang dapat dengan efektif membantu proses belajar, terutama belakjar bahasa. Dimana dengan adanya kartuyang berisikan tulisan atau gambar-gambar akan meningkatkan minat dan motifasi siswa dalam belajar.
Pada penggunaan media kartu, kita mengenal salah satu model kartu yang populer yaitu “flashcards” Flashcard adalah kartuyang berisikan gambar, kata, phrase dan lain-lain,. Kartu ini dikenal dengan nama flash yang berarti secepat kilat, karena penggunaan kartu ini adalah denagn cara memperlihatkan apa yang ada diatas kartu dengan cepat (flash).


B. Kosa kata dalam bahasa arab
1. Pengertian Kosa kata
Dalam pengajaran suatu bahasa, tidak bisa terlepas dari penguasaan kosa kata bahasa tersebut. demikian halnya dalam pengajaran bahasa arab. Langkah awal dalam memperkenalkan bahasa arab adalah dengan pengenalan kosa kata (mufrodat) terlebih dahulu.
Harmer (1991) menyatakan bahwa dalam memperkenalkan kosa kata kepada murid , ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1 .makna kata
2. penggunaan kata
3. pembentukan kata
4. struktur kata
Suatu kata tidak akan lebih berarti tanpa adanya suatu konteks yang melengkapi arti kata tersebut. apabila suatu kata itu berdiri sendiri,maka kata tersebut akan mempunyai arti yang tidak pasti, karena kata-kata dalam bahasa arab banyak mepunyai arti lebih dari satu dalam bahasa indonesia. Untuk itu dalam memperkenalkan kosa kata sebaiknya guru turut memperkenalkan konteks yang berhubungan dengan kata tersebut. selain faham arti kata perkata, murid juga nantinya akan faham arti kata dalam konteks tertentu.
Penggunaan kata tak kalah pentingnya untuk diajarkan pada murid. Dengan penggunaan kata yang tepat maka murid akan dapat membentuk suatu komunikasi, setidaknya percakapan yang tepat pula.
Hal yang ketiga adalah pembentukan kata, seperti yang telah kita ketahui bahwa kata dapat berubah, baik arti ataupun strukturnya. Murid haruslah mengetahui perubahan kata itu untuk mendapat pemahaman lebih sempurna terhadap konteks tertentu dalam bahasa arab.
Adapun hal terahir berkaitan dengan pengenalan kata-kata dalam bahasa arab adalah struktur kata. Ada berbagai jenis kata dalam bahasa arab, yaitu kata benda (isim ), kata kerja (al-af’al) dan kata sifat ( na’at ). Murid harus faham struktur kata untuk dapat menggunakan dalam kalimat yang benar.
Keempat hal itu tidak bisa dilepaskan dalam proses pengenalan kosa kata bahasa marab. Kata haruslah diperkenalkan dengan baik secara kontekstual, penggunaan dalam kalimat, perubahannya dan strukturnya, sehingga murid dapat faham kata tersebut secara lengkap.

2..Tehnik Pengajaran Kosa Kata
seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa pengenalan kata dalam bahasa arab tidak hanya mengenalkan kata tersebut dan menyuruh murid untuk menghafalnya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran kosa kata menurut Harmer (1991), yaitu:
1. pola ajar.
Ada dua pola dalam pengajaran bahasa yaitu pengajaran aktif dan pasif. Pengajaran aktif tepat digunakan untuk tingkatan murid pemula atau dasar yang memerlikan banyak latihan dan figur guru yang aktif, sedang pengajaran pasif tepat digunakan utnuk tingkatan menengah atau tingkatan atas. Dengan pengajaran pasif, diharapkan muridlah yang lebih aktif dalam mengolah kata-kata yang telah diberikan.
2. Hubungan antar kata
Dalam hal ini murid diharapkan mampu untuk mengolah kata –kata yang telah diberiakn dalam suatu kalimat. Penggunaan dalam kalimat akan lebih memamcu ingatan murid akan arti kata-kata terserbut.
3. Tehnik pengajaran tertentu
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan kata dengan lebih mudah kepada murid yaitu :
a. menampilakan realita yang ada, hubungan kata denagn suatu konteks.
b. Denagn gambar yangbbersangkutan dengan kata tersebut
c. Menggunakan bahasa tubuh yang khas utnuk menggambarkan suatu kata

3. Evaluasi pembelajaran.
Setelah serangkaian pengajaran, suatu evaluasi perlu diberiakn untuk mengetahui hasil pengajaran tersebut. Slamemto (1991) merumuskan adanya tiga tujuan dari evaluasi, yaitu:
1. untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi murid.
2. untuk menentukan angka kemajuan atau hasil masing-masingmurid yang dipakai sebagai pemberian laporan kepada kedua orang tua, penentuan kenaikan tingkat atau status, dan penentuan lulus tidaknya.
3. untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat
adapun evaluasi yang bisa dilakukan, khususnya terkait denagn pengajaran bahasa adalah:
1. tehnik tes, yang mencangkup:
a. tes verbal
b. tes non verbal
2. tes verbal, yang mencangkup:
a. tes tertulis
b. tes lisan
3. tes tulis, yang mencangkup:
a. tes obyektif
b. tes subyektif
4. tes obyektif, yang meliputi:
a. tes isian
b. tes benar salah
c. tes menjodohkan
d. tes pilihan ganda
5. tes subyektif, yang meliputi:
a. jawaban singkat
b. jawaban luas


C. Tingkat efektifitas penggunaan media kartu dalam meningkatkan pengayaan kosa kata siswa.
Mempelajari bahasa arab, akan menjadi hal yang kuarang menyenangakan. Terlebih lagi jika tidak ada minat dan motivasidari siswa tersebut, baik itu motivasi internal maupun motivasi eksternal yang termasuk motifasi internal adalah keinginan dari dalam diri siswa untuk bisa menguasai bahasa arab, sedang yang termasuk motivasi eksternal adalah motivasi dari orang luar, seperti gur dan teman, dan juga situasi sekitar siswa. Contohnya keadaan siswa, kelas, methode pengajaran, dan lain sebagainya.
Sebagaimnan pembahasan sebelumnya bahwa penggunaan media sangat membantu keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama disini penggunaan media kartu yang dikenal dengan flash cards. Pemakaian flash cards dalam proses belajar mengajar bahasa Arab sangatlah berguna karena materi dari flash cards dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa. Cara penggunaannya pun dengan cepat dan tangkas, sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari bahasa Arab dan dapat mempraktekannya dan siswa akan dapat mengingat pelajaran dan kosakata dengan lebih lama, karena dalam praktek penggunaan flash cards mengikut sertakan bukan hanya faktor kognitif dan afektif, namun juga faktor motorik siswa.



























BAB III
RANCANGAN PENELITIAN


A. Rencana Tindakan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media flash cards terhadap peningkatan kosakata siswa kelas V MIN II Sukabumi. Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan sekenario penelitian mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pada evaluasinya.
Penelitian ini dimulai dengan persiapan peneliti untuk mempersiapkan media flash cards sebelum materi tersebut diberikan dengan menentukan bentuk dan ukuran media flash cards yaitu 15X20 Cm sebanyak 220 buah dengan spesifikasi gambar anggota tubuh, kosakata profesi dan gambar profesi serta kosakata alat-alat sekolah, kemudian peneliti membuat sketsa gambar di kertas manila dengan memberi warna seperlunya setelah media flash cards dibuat maka peneliti mulai untuk melakukan penelitian di kelas dengan membawa beberapa alat lain yang diperlukan dalam proses belajar mengajar seperti penggaris, penghapus, boart marker dan selama pelaksanaannya peneliti dibantu oleh beberapa peneliti lain yang bertindak sebagai observation.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yang dimulai pada hari sabtu tanggal 19 Juni 2011 adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tiga kali pertemuan tersebut adalah :
PERTEMUAN 1 :
A. Tahap Awal
B. Tahap Inti
C. Tahap Akhir



B. Rencana Perekaman.
Untuk meperoleh data yang lebih akurat dan agar data yang telah diperoleh tidak hilang maka peneliti melakukan perekaman denagn cara membuat catatan-catatan dari hasil data yang telah diperoleh selama proses penelitian. Tehnika yang dilakukan adalah denagn perekapan hasil nilai setiap pertemuan dalam proses pembelajaran yang berlangsungdengan menggunakan flash card, sedang untuk mengetahui efektifitas penggunaan media flash card maka peneliti barupaya utnuk membandingkan nilai pre-test dan post-tes, dimana soal yang digunakan adalah sama, sehingga hal ini nantinya akan memudahkan peneliti untuk mengetahui efektifitas penggunaan media flash card terhadapa pengajaran kosa kata.

C. Data dan Cara Pengumpulannya.
Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian yaitu:
1. pengamatan partisipatif.
Cara ini digunakan penelikti agar data yang diinginkan bisa diperoleh sesuai dengan apa yang dimaksudkan oelh peneliti. Penelitian partisipatrif maksudnya adalah peneliti terlibat langsung dan bersifat aktif dalam turut mengumpulkan data yang diinginkan dan juga peneliti kadang-kadang mengarahkan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh peneliti.
2. observasi aktifitas kelas
observasi aktifitas kelas dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar dikelas denagn menggunakan media flash card (observasi secara langsung), sehingga peneliti akan memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti bisa menentukan media flash card dan cara penyampaiannya yang lebih baik pada pertemuan yang bberikutnya. Hal ini dilakukan dengan merujuk adanya pertimbangan hasil observasi.

3. pengukuran hasil belajar
data yang telah diperoleh dilapangan akan diukur oleh peneliti dengan menggunakan analisa sebagai perbandingan hasil dari pre-test (sebelum media flash card digunakan) dan dari post test (setelah media flash card digunakan).

Denagn perbandingan peningkatan nilai yang telah ada, maka media flash card ini bisa dibilangberhasil dan sebagai salah satu media pengajaran kosa kata, sehingga hal ini bisa direkomendasikan kepada para pengajar bahasa untuk menggunakan media flash card ketika mengajar kosa kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar