BAGAIMANA MASA DEPAN ISLAM DIMASA MENDATANG?

Senin, 26 Maret 2012

Peran Ulama Dalam Pemerintahan

“Jika ulama melihat kemungkaran pemerintah, kritikan bukan saja boleh dilakukan tetapi sudah suatu keharusan.”
Indonesia sebagai negara besar serta plural, di dalamnya terdapat umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas. Melihat realitas ini, sehingga umat Islam diposisikan sebagai kalangan ‘penentu’ atas maju ataupun mundurnya bangsa ini. Karena fenomena inilah moral, mental, dan sikap positif kaum muslim Indonesia begitu spesial. Apabila negeri ini carut-marut, buram, maka pihak mayoritas lah yang pantas di salahkan, umat Islam. Pula jika bangsa ini terwujud kemajuan atau kesuksesan di segala bidang, tentunya tidak mustahil akan menjadi citra positif bagi umat Islam sendiri, baik oleh internal penduduk bangsa Indonesia ataupun negara-negara yang lain.
Akan tetapi, mencoba merasakan spesial asa pihak mayoritas di negeri ini dengan meliat realitas membuat hati ini miris. Sangat ironis bangsa yang banyak dihuni umat Muhammad ini di dalamnya acapkali ditemui pelbagai masalah yang memalukan sekaligus menyakitkan. Terlebih lagi problem yang ada saat-saat ini lebih banyak dilakukan oleh kalangan elit negeri yang beragama Islam, dengan kasus yang dilakukannya pun beragam; tindakan korupsi yang menjamur, penguasa acapkali berdusta, moralitas anggota dewan sangat memprihatinkan, serta kasus-kasus jahat lainnya. Pemerintah yang demikian ditinjau dari hadits Rasulullah Saw layak disebut munafik sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, bahwasanya ciri penguasa munafik ada tiga, yang pertama perkataannya seringkali berdusta, kedua janji-janjinya banyak yang tidak dipenuhinya, dan ketiga acapkali mengkhianati. Kenyataan pemerintah yang demikian, sehingga pantas saja masyarakatnya rusak. Kebodohan dan kemiskinan merajalela di tanah yang dikenal subur ini. Keadaan ini persis seperti yang dikatakan oleh Imam Ghozali dalam kitabnya, Ihya Ulumiddin, juz 2, hal. 191, “Rusaknya masyarakat dikarenakan rusaknya penguasa.”
klik  Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar