BAGAIMANA MASA DEPAN ISLAM DIMASA MENDATANG?

Rabu, 28 Maret 2012

Pluralisme KH Said Agil ''Jangan Ragu dengan PBNU''

Jakarta-wahidinstitute.org. Kepada sejumlah tokoh agama dan aktivis hak asasi manusia yang menemuinya, Kamis sore (17/03), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj menyatakan untuk tidak ragu dengan sikap PBNU terkait isu kekerasan dan kelompok minoritas. "Ini kita akan bawa ke pleno. Bukan hanya mengulang-ngulang yang sudah, tapi apa action ke depan. Jangan Ragu," tegasnya di ruang kerjanya di lantai tiga gedung PBNU Jalan Matraman Jakarta Pusat. KH. Said Aqil berjanji, informasi yang disampaikan dalam pertemuan itu akan dibawa sebagai materi dalam rapat pleno PBNU dan dari sana akan diputuskan langkah-langkah konkret PBNU selanjutnya.
Terkait kasus kekerasan dan isu pembubaran Ahmadiyah, KH. Said sendiri bercerita kalau dirinya pernah diundang Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono untuk dimintai pandangannya sebagai ketua PBNU. Sebelum itu, ia juga diundang Sekretris Kabinet Dipo Alam untuk masalah yang sama. Dalam kesempatan itu Doktor Universitas Ummul Qura Mekkah ini menyampaikan, orang-orang seperti KH. Wahid Hasyim mantan Menteri Agama RI yang juga ayahanda KH. Abdurahhaman Wahid dan KH. Achmad Siddiq, mantan Rais Am PBNU, meski berbeda pandangan tetap saja sangat menghormati Ahmadiyah. Presiden, kata Said Aqil, sangat serius dengan soal ini. "Untuk membubarkan Ahmadiyah, SBY tidak ke situ arahnya," terangnya.
Ia juga menyampaikan gagasan tentang perlunya keterbukaan dalam pengelolaan masjid-masjid Ahmadiyah untuk mengurangi eskalasi kekerasan. Masjid Ahmadiyah juga harus terbuka untuk non-Ahmadiyah. "Seperti juga Muhammadiyah yang jumatan di Masjid NU, meski hanya ada perbedaan sedikit," contoh KH. Said Aqil.
Dalam soal kekerasan, tambah Said Aqil, PBNU juga memiliki sikap jelas. Ia lalu mencontohkan sikap PBNU terkait kasus bom yang ditujukan Ulil Abshar Abdalla, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga menjadi calon Ketua Umum PBNU. Tak lama setelah bom meledak, PBNU mengeluarkan sikap. Intinya, menyerukan perlawanan terhadap setiap aksi teror, termasuk himbauan agar kader NU tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta memperbanyak munajat dan mohon perlindungan kepada Allah SWT. PBNU juga menghimbau kepada Keluarga Besar NU beserta para kiai dan ulama NU senantiasa mendoakan keselamatan saudara Ulil Abshar-Abdalla dan kader-kader NU yang lain. KH. Said Aqil juga menambahkan, sikap yang tegas soal kekerasan juga ia sampaikan di depan tokoh-tokoh MUI.

sumber DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar